Dienstag, 26. Februar 2008

Hadiah itu...

Malam itu,seperti jam-jam biasa, adalah jam kepulangan suamiku.
Dan seperti biasa pula,kusambut ia di depan pintu yang menghubungkan ruang tengah dengan lorong kecil didepan pintu.
Kulihat ada yang tidak biasa. Apa ya...?
Oh iya,ternyata suamiku membawa sebuah tas belanjaan besar. Apa ya...? Penasaran.
"Apa tuh Bang?",tanyaku
"Hadiah buat de Yuni",jawab suamiku sambil menyerahkan bungkusan itu buatku. "Biar tambah semangat belajar",sambungnya.
"Alhamdulillah.Terimakasih Abang",sambil tak lupa kuberi hadiah kecil dipipinya.

Penasaran yang semakin membesar dan suka yang terasa,menambah semangat untuk secepatnya membuka bungkusan tersebut.
Plastik luarnya dari Media Markt, isinya....Subhanalloh...ternyata sebuah alat bantu yang sangat kuinginkan karena yang lama sudah sulit untuk digunakan.
Ya sebuah Laptop.
Alhamdulillah,terimakasih suamiku.
Dia begitu peduli akan keinginanku ,dan begitu paham bahwa alat tersebut akan sangat membantuku mempersiapkan ujianku.

Tentu saja aku tidak hanya mensyukuri materi dari hadiah tersebut, tapi juga kusyukuri nikmat kasih sayang dari Alloh yang diberikan buat kami,sehingga kami bisa berkasih sayang dengan Cinta-Nya.
Ya Alloh, terimakasih atas semuanya.
Kau beri aku suami yang penuh kasih dan sayang,juga perhatian.
Jagalah cinta dan sayang diantara kami ya Alloh.
Karena Engkau yang Maha Cinta dan Sayang.

Hadiah itu, hanya sebagian kecil dari bagian-bagian nikmatMu yang lain.
Hadiah itu, bukan segala-galanya.
Namun maknanya akan aku ingat dan kusyukuri senantiasa.

Terimakasih Alloh.
terimakasih suamiku.

Keine Kommentare: