Freitag, 15. August 2008

maaf ya bang.

Hari ini,kembali aku membuat abang kecewa.
Betapa sedihnya aku,karna tlah membuatnya kecewa dan sampai meneteskan airmata karna menahankan kekesalan di dada.

Abang,yuni minta maaf bang ya. Sungguh yuni tidak dengan sengaja ingin membuat abang kecewa,
meskipun kekecewaan yang kecil sekalipun.
Yuni mengaku salah.
Abang pulang,yuni sedang tidak dirumah. Dan parahnya yuni terlambat setengah jam dari kesepakatan kita mo jalan-jalan sore ini.

Abang,
yuni ingin selalu membuat abang ridho, tapi terkadang sikap atau apa yang yuni kerjakan membuat abang kecewa.
Yuni ingin tidak mengecewakan abang,tapi terkadang kenyataan justru sebaliknya.

Abang, maafin yuni abang...

Sonntag, 3. August 2008

kalau yuni boleh meminta,

Abang sayang,
yuni ingin abang cerita sebanyak-banyaknya manakala abang menapakkan kaki melewati pintu masuk rumah kita.
Cerita tentang apa,siapa dan bagaimana keseharian abang di hari itu.
Yuni pun ingin merasakan berada dalam bagian cerita itu,meskipun hanya menjadi pendengar.

Abang,
yuni ingin juga dengar apa yang sang Khotib hari ini sampaikan melalui khotbahnya.
Karena yuni pun ingin mendapatkan hikmah dari nasehat beliau.

Abang,
yuni senang mendengar ketika abang cerita,meskipun hanya berkisar cerita di U-Bahn,
atau kondisi bus yang penuh sesak di setiap abang pulang dari kerja atau saat berangkat kerja.
Cerita tentang teman-teman kantor,yang menyenangkan,yang mengesalkan ataupun yang membuat abang terpingkal-pingkal.
Cerita-cerita itu bisa membuat yuni bisa menemani sepanjang hari abang.

Samstag, 24. Mai 2008

Cerita dari Cina

SMS abang tgl 14.05.08 : abang perlu nomer PUK.gespert (pake handynya martin)
SMS abang tgl 14.05.08 : Assalaamualaikum,alhamdulillah udah bisa nyambung lagi.Skrg udah di hotel.Mau ada pertemuan pembukaan resmi.wassalam.abang
Masih tgl 14 : Barusan de Yuni telp Banag? abg gak angkat krn lg di ruangan.wassalam
Masih tgl 14 : Acara udah selesai,tinggal makan malam bareng. Gimana kabar cayank di berlin?

SMS abang tgl 15.05.08 : Assalaamualaikum,wie geht's dir? Abg udah di Wuda.
Masih tgl 15 : Bischen Müde wegen der Reise,gerade angekommt.Ager geht gut.Kucke geradeThomas cup in TV.Jrtzt ist 18.15 in China,warm 31 grad.

SMS abang tgl 16.05.08 : Assalaamualaikum.Malam ini menunya muslim food.Seafood...lecker. Wie geht's dir?
Msh tgl 16 : nomor tel abang ......
dst

Freitag, 16. Mai 2008

Kembali di cina

Hari senin 12 mei, suamiku berangkat ke cina kembali melaksanakan salahsatu tugas kantornya.
malam harinya saya baca-baca internet,masyaalloh ternyata ada gempa di cina,dan lokasinya deket banget dengan tempat tujuan suami. (Sambil tetap tawakkal,insyalloh Alloh sudah mengatur).

Besok paginya,sampai kira-kira jam kedatangan suami di cina,kok ga ada sms juga ya. Ga biasanya.
Biasanya,kemanapun suami pergi,setiap sudah sampai tempat tujuan selalu memberi kabar dengan sms nya,bahwa sudah tiba di tempat.

Saya coba tunggu sambil tetp mengikuti perkembangen gempa yang sudah menimbulkan korban sekitar 1200 orang. Dan tetap berdoa pada Dia yang memegang kehendak.

Keesokan harinya belum juga ada kabar,kemudian saya teringat, bahwa bbrp saat sebelum berangkat, kami tukar nomor handy yang biasa kami pakai. Saya pun sadar,mungkin suami saya ga hafal PIN nya (karena biasanya begitu...he..he).
Trus saya coba sms bossnya,ngasih tahu nomor PIN handy yang sekarang dipakai.
Dan memang benar,ga berapa lama datang sms dari suami yang memakai handy boss nya tsb,dan mengatakan bahwa handy di blockir karena sudah 3 kali salh PIN...he..he..Alhamdulillah,terjwab sudah tek-teki kenapa suami ga bisa kirim sms.

Setelah saya kirim nomor PUK dan PIN nya,alhamdulillah sampai sekarang komunikasi per sms lancar.

Tapi saya hitung hari....eh ternyata masih 2 minggu lagi ya.

Sonntag, 27. April 2008

Selalu ingin lebih baik

Setiap evaluasi hari-hari kami,setiap melihat atau mendengar keberhasilan-keberhasilan yang diraih oleh banyak orang,setiap melihat prestasi-prestasi yang dicapai oleh mereka yang berprestasi, dalam diskusi kami akhirnya kami menyimpulkan : sepertinya kita harus meningkatkan hal ini, sepertinya kita harus investasikan waktu kita disini,atau menanam kodal dibagian itu dst...dst.
Intinya,kami ingin lebih baik lagi.

Dibandingkan mereka yang sudah berhasil,kami belum apa-apa.
Dibanding mereka yang berprestasi kami tidak ada apa-apanya.

Ilmu untuk survive di dunia ini harus kami gali,kejar dan tingkatkan lagi. Agar bisa menjadi orang yang berhasil. Bisa membantu sanak saudara, bisa membantu teman dan kelurga dan juga bangsa.

Ilmu untuk bisa survive di akhirat nanti, kami pun ternyata masih sangat jauh dari apa yang disebut minimal untuk survive disana. Tentunya kami harus mengejar ketertinggalan kami.
Teman-teman seangkatan kami, masyaalloh,sudah sedemikian àlimnya.
Bila kami ingin survive di akhirat kami,tentunya dan harusnya pun bisa berlomba dengan mereka,utk bisa masuk bersama mereka disebuah tempat yang diidamkan semua muslim ; surga allah.

Sonntag, 16. März 2008

Badminton Ahad

Setelah kami di Berlin, hari Ahad pagi adalah hari Badminton di Oase. Bareng-bareng ama warga indonesia yang lain dn tentunya warga dari negara lain. Memang olahraga ringan ini adalah hobbi atau boleh dikatakan olahraga yang kami ras pas buat kami. Lah wong pengin oleahraga lainnya,sepertinya kami ga sanggup. Mau tennis lapangan, sepertinya modal tenaga yang harus dikeluarkan cukup besar. Olahraga beladiri, pengin sih, tapi berat juga ya. Fitness, yang ini sebenarnya sudah direncanakan,tapi entah kenapa belum juga jalan. Ya sudah lah, yang bisa rutin dan cukup mudah kami lakukan adalah ya itu tadi, badminton.

Lumayan juga sih, keringat bisa keluar,badan bisa bergerak, dan yang jelas ketemu banyak orang,dimana kami bisa lebih bersosialisasi.
Kemajuan permainan? ya tentu saja lebih bagus lah dari waktu ke waktu,meski ga bisa dibandingin ama mereka-mereka yang dilatih profi sama mas Bram sang pelatih badminton di Oase. Tapi cukuplah itu semua buat kami.
Entar kalau memang kami pikir ada olahraga yang lebih menarik buat kami, bisa aja kami coba,kenapa tidak.
yang jelas,hari Ahad adalah hari Badminton. yuk..olahraga....

Dienstag, 26. Februar 2008

Mengenang i'tikaf Cottbus

Romadhon lalu, karena masih banyak hal yang harus diurusi di Cottbus, akhirnya suamiku harus bolek-balik Magdeburg-Cottbus meski sebenarnya ingin Romadhon bisa full di Magdeburg menemaniku. Memang disertasinya belum kelar, dan masih banyak yang harus dikerjakan, tapi kami ingin Romadhon lalu bisa kami nikmati seperti Romadhon di tanah air.
Karena di Cottbus sudah tidak punya tempat sendiri, biasanya dia menginap di rumah salah seorang teman masjidnya, entah teman yang dari Cina, dari Ghana ataupun yang dari Malaysia. Alhamdulillah teman-teman masjid suamiku sangat baik dan perhatian. Bahkan ada diantara mereka yang bilang :"Suhendra, pokoknya kalau kamu di Cottbus, kamu bisa menginap di rumah saya selama kamu mau". Sedangkan teman yang dari Ghana lain lagi, saat suamiku ikut membeli barang-barang konsumsi harian untuk bersama, dia merasa tidak suka :"Suhendra, kamu nggak perlu beli-beli seperti ini. Kamu adalah tamu saya, dan saya yang harus menjamu kamu".
Nah pada akhir Romadhon, suamiku pun harus berada di Cottbus. Namun kali ini dia tidak menginap di rumah teman-temannya. Dia bermalam di Masjid sekalian itikaf. Buka puasa selalu bersama di masjid dengan teman-teman yang lain. Sahur terkadang beberapa orang teman datang ke masjid untuk makan sahur bersama dan sholat shubuh berjamaah.
Sepertinya itikaf Romadhon lalu lebih banyak dari Romadhon sebelumnya. Walaupun mungkin alasan yang paling fundamen adalah tidak punya kamar lagi di Cottbus, tapi paling tidak membuat semangat itikafnya di Masjid semakin besar.
(ditulis pd 14.03.2006)